Paradigma Melayu Menatap Hari Esok: Membasmi Kemiskinan Suatu Keharusan

  • Muhammad Elsa Tomisa STIE Syariah Bengkalis
Keywords: Membasmi kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, ekonomi Islam

Abstract

Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan, tetapi dalam kenyataannya kemiskinan tidak pernah berkurang secara signifikan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan di provinsi Riau penduduk miskin pada Maret 2014 sebesar 499,89 ribu jiwa (8,12 persen). Jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2013 yang berjumlah 462,67 ribu jiwa (7,72 persen), penduduk miskin di Riau mengalami kenaikan sebanyak 37,22 ribu jiwa selama periode Maret 2013 sampai dengan Maret 2014, penduduk miskin di daerah perdesaan bertambah 15,09 ribu jiwa, dan di daerah perkotaan juga mengalami penambahan sebesar 22,12 ribu jiwa. Apa usaha yang telah dilakukan, kepada siapa rakayat ingin menuding jari. Apakah kepada pemerintah pusat/daerah yang tidak bertanggungjawab, atau kepada siapa? Langkah awal yang kongkrit dalam membangun ekonomi untuk membasmi/merentas kemiskinan dengan konsepsi pemberdayaan masyarakat, yaitu : Pertama, menerapkan ekonomi Islam. Kedua, persiapan mental masyarakat (revolusi mental). Ketiga, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering).

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2014-06-30
How to Cite
Tomisa, M. E. (2014). Paradigma Melayu Menatap Hari Esok: Membasmi Kemiskinan Suatu Keharusan. IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 3(1), 690-706. Retrieved from https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/46

Abstract Views: 170 | PDF Downloads: 338